50 Rekening First Travel Diblokir, Saldo Hanya Sedikit
Menurut Wiranto, kasus FT menunjukan potensi regulasi diakali. ”Perusahaan yang kemudian melakukan transaksi dengan publik ternyata ada kecenderungan penipuan,” terangnya.
Dia meminta Kemenkumhan menutup potensi tersebut. Sehingga kasus serupa FT tidak terulang. Pemerintah harus bergerak lantaran turut punya tanggung jawab melindungi masyarakat. Selain itu, dia juga meminta seluruh aset FT dicari tahu.
Untuk urusan tersebut, Bareskrim Polri dibantu PPATK. Lembaga yang berada di bawah pimpinan Kiagus Ahmad Badaruddin itu sudah melaporkan hasil penelusuran transaksi keuangan FT kepada Bareskrim Polri.
”Kami menutup lebih kurang 50 rekening. Uangnya sekitar Rp 7 miliar,” ucap Kiagus ditemui di kantor PPATK kemarin.
Data arus keluar masuk uang melalui puluhan rekening itu diserahkan PPATK kepada Bareskrim Polri dua hari lalu.
Kiagus memang tidak membeberkan seluruh data transaksi keuangan FT. Namun, dia mengakui ada transaksi yang dilakukan untuk kebutuhan pribadi.
Termasuk di antaranya membeli properti dan pendanaan keterlibatan Anniesa dalam ajang bergengsi, New York Fashion Week tahun lalu.
”Ya, yang ada hubungannya dengan fashion,” kata dia. Data itu terdeteksi lantaran PPATK menelusuri transaksi keuangan FT sejak 2011 sampai 2017.
Sebanyak 50 rekening bank milik First Travel (FT) sudah diblokir. Berdasar data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), saldo
- Aset Kripto di LHKPN 2 Pejabat Bidang Keuangan Mencurigakan, KPK Bergerak
- Menko Polhukam Buka Data soal Judi Online di Indonesia, Jangan Kaget
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- KPK & Bawaslu Diminta Usut Dugaan Korupsi Pembelian Jet Tempur Bekas untuk Pendanaan Kampanye
- Soroti Dugaan Peleburan Emas Ilegal oleh PT Antam, Sahroni: Ngeri Banget
- AMPK Desak Polisi Periksa Pejabat Negara yang Tak Laporkan LHKPN