540 Ribu Pelaku UMKM Buka Toko di Tokotalk
jpnn.com, JAKARTA - UMKM menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 64 juta.
Angka tersebut mencapai 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. Hal ini membuat geliat UMKM sangat berpengaruh bagi ekonomi nasional.
Pertumbuhan UMKM seiring berjalannya waktu memiliki tren yang terus naik hingga 2020.
Namun, pandemi covid 19 membuat pertumbuhan ekonomi lesu. Melihat kondisi ini, pemerintah kemudian membuat sejumlah stimulus untuk menggerakan kembali sektor ekonomi mikro, salah satunya dengan mendorong digitalisasi UMKM.
Menurut data Kadin DKI Jakarta, saat ini, hanya sekitar 8 juta UMKM yang memilih menggunakan platform digital. Upaya mendorong digitalisasi UMKM menjadi salah satu ‘obat mujarab’ menumbuhkan ekonomi mikro.
Bukan tanpa alasan, pandemi covid 19 dinilai menurunkan daya beli masyarakat dan membuat sebagian masyarakat beralih melakukan transaksi secara digital akibat sejumlah kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan pemerintah selama pandemi.
Evan Januli Head of Marketing PT Codebrick Indonesia mengatakan digitalisasi UMKM sangat diperlukan agar pelaku usaha bisa bertahan di tengah pandemi.
Oleh karena itum dia membentuk sebuah perusahaan rintisan yang concern membantu pelaku usaha membuat toko online melalui website TokoTalk.
TokoTalk dinilai menjadi solusi praktis untuk UMKM membuat toko online sebagai upaya memperluas pasar penjualan melalui teknologi digital.
- Pertamina Gandeng Perempuan Pelaku UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Integrasi TikTok Shop & Tokopedia Bakal Buat Pasar UMKM Makin Besar
- Sinar Mas Land & Plasticpay Resmikan RVM, Penukar Sampah Botol Plastik jadi Uang
- Cerita UMKM Kue Kering di Sidoarjo, Omzetnya Meroket karena Bantuan BRI
- Komunitas Juwara, Mengangkat UMKM Mitra Bukalapak Terus Naik Kelas
- UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace