59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater untuk Atur Cash Flow

Sebagai gambaran, saat ini sekitar 51,9 persen responden mengaku memiliki keterbatasan dalam urusan keuangan. Di saat yang sama, sebanyak 48,1 persen responden menyatakan keuangannya sehat.
Secara mendetail, KIC lewat surveinya melakukan perbandingan ke mana pengguna paylater mencari pendanaan dalam kondisi mendesak, terutama pada era sebelum dan sesudah pembiayaan online.
Hasilnya, Gen Z dan milenial yang semula merelakan tabungannya, atau meminjam ke orang lain, kini telah beralih ke paylater jika membutuhkan bantuan keuangan karena kondisi mendesak.
Berdasarkan survei, setelah era pembiayaan online, persentase Gen Z dan milenial yang meminta bantuan ke teman/keluarga menurun dari 43,9 persen menjadi 23,2 persen.
Demikian pula untuk persentase masyarakat yang memakai tabungan sebesar 26 persen dari sebelumnya 44,6 persen.
Bahkan, survei yang sama menemukan bahwa 66,7 persen Gen Z dan milenial telah menjadi pengguna paylater setelah era pembiayaan online.
Presiden Direktur OVO Finansial, Riady Nata mengungkapkan melihat sentimen positif dari masyarakat terhadap tren paylater, OVO Finansial turut meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui fitur OVO | PayLater.
Riady menambahkan, OVO | PayLater, yang telah hadir sebagai opsi pembayaran baru di aplikasi Grab, menawarkan berbagai manfaat bagi pengguna, salah satunya fleksibilitas dalam pembayaran kebutuhan bulanan.
Sebanyak 59 persen responden menyatakan paylater membantu mereka mengatur cash flow. Simak!
- Hardiknas, Rahmat Saleh Dorong Gen Z Sumbar Adaptif Terhadap Tantangan Zaman
- Wamen Viva Yoga Ajak Gen Z Berkreasi, Berinovasi & Berkiprah di Kawasan Transmigrasi
- BNI Emirates Travel Fair 2025 Hadir Dengan Berbagai Penawaran Menarik
- Buruan Serbu Promo Gajian Emas Pegadaian, Jangan Sampai Ketinggalan!
- Promo Pegadaian Digital, Nikmati Berbagai Diskon dan Goldback
- Para Purnawirawan Minta Wapres Diberhentikan, Tokoh Muda Bersuara Bela Gibran