600 Ha Sawah Banjir, Petani Bisa Klaim Asuransi

600 Ha Sawah Banjir, Petani Bisa Klaim Asuransi
Sawah padi di Lamongan, Jawa Timur, terendam banjir. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, LAMONGAN - Sawah padi seluas 600 hektar di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur terendam banjir setinggi 60 cm selama tiga hari. Meski bisa klaim asuransi, petani terpaksa memanen padi mereka lebih awal dari jadwal masa panen untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Menurut Puji, salah satu petani di Desa Datinawong, Kecamatan Babat, banjir yang menerjang sawahnya disebabkan karena adanya tanggung kali yang jebol yang berada di sebelah barat Desa Datinawong. Air dari kali masuk ke sawah dan menggenangi sawah yang ada di desa setempat.

"Ya mau gimana lagi mas terpaksa kami panen lebih awal padahal perhitungan kami. Kalau tidak ada banjir seminggu lagi akan dipanen," kata Puji.

Tak hanya itu, banjir juga merendam sebagian rumah penduduk akibat anggul jebol karena beberapa hari yang lalu terjadi hujan deras. Meski sawahnya terendam, namun Puji mengaku masih bisa bersyukur. Sebab masih ada sejumlah petani tidak bisa dipanen. Kondisi ini terjadi pada mereka yang memiliki sawah di dataran rendah.

"Kalau saya masih mending, ada tetangga saya yang sawahnya di bawah sana malah enggak bisa dipanen karena usia padinya masih muda," jelasnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Dinas Pertanian Lamongan Rujito mengatakan, jumlah sawah yang terendam banjir mencapai 600 hektar dan tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Lamongan.

Meski banyak padi yang terendam banjir, namun hal itu tidak akan mempengaruhi kualitas gabah para petani. Sebab padi yang terendam usianya sudah waktunya untuk dipanen.

"Kalau padi yang rebah diterpa angin itu baru kualitasnya rendah, tapi kalau terendam seperti sekarang tidak masalah," jelasnya.

Sawah seluas 600 hektare di Lamongan, Jawa Timur, terendam banjir setinggi 60 cm selama tiga hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News