62 Persen Siswi SMP Tak Perawan

62 Persen Siswi SMP Tak Perawan
62 Persen Siswi SMP Tak Perawan
Dasar pemikirannya adalah, lembaga lain di Indonesia telah lama mempraktekkan tes keperawanan, bahkan dalam bentuk tes fisik. Di antaranya, kepolisian, militer dan institusi pendidikan kesehatan. Sejak dulu, tes kegadisan di lembaga-lembaga itu tak pernah jadi kontroversi, semua berjalan sewajarnya. Apalagi jika diterapkan pada PSB sekolah sipil tanpa tes fisik, itu bisa saja terjadi.

Jika ditilik ide yang dilontarkan BBS, apalagi dasarnya hanya untuk shock therapy alias efek jera tanpa tes fisik, ide itu patut diperhitungkan. “Dengan begitu anak-anak bisa jada diri sendiri. Takut berbuat yang tidak-tidak,” ujar seorang wanita yang tak ingin disebut namanya di koran, ditemui koran ini di kantin DPRD Provinsi Jambi, kemarin.

Awalnya wanita itu menolak mentah-mentah wacana itu. Tapi, setelah dijelaskan bahwa tes kegadisan tanpa adanya tes fisik dan siswi bersangkutan tetap bisa bersekolah, wanita yang punya beberapa anak perempuan itu langsung setuju.

Ketua DPRD Provinsi Jambi Effendi Hatta, angkat bicara terkait wacana tentang tes keperawanan yang disampaikan oleh anggota Komisi IV Bambang Bayu Suseno (BBS) beberapa waktu lalu. “Perlu saya katakan, bahwa itu adalah wacana pribadi BBS. Bukan institusi,” tegas Effendi Hatta, kemarin (27/9), seusai menghadiri peresmian kantor BPK RI Perwakilan Jambis.

JAMBI -- Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Aswan Zahari membeber data survei. Katanya, dalam sebuah survei, dinyatakan 62 persen siswi SMP se-Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News