6,3 Juta Jiwa Bergantung di Bisnis Tembakau, Negara Harus Berpihak

Ia menegaskan, jangan sampai, budaya bercocok tanam tembakau hilang dari bumi pertiwi karena desakan-desakan regulasi asing. Pemerintah, sudah sepatutnya, memiliki keberpihakan terhadap petani tembakau juga industri hasil tembakau karena ada jutaan orang yang menggantungkan hidupnya terhadap tembakau.
"Pejabat jangan membuat kebijakan/regulasi yang justru menyengsarakan petani tembakau,” katanya.
Yenny juga mendesak agar RUU Pertembakauan segera disahkan agar ada perlindungan baik terhadap petani maupun industri. Negara, kata Yeni, harus segera membuat undang-undang yang memayungi kepentingan sektor tembakau dan bertumpu pada nilai-nilai kesejahteraan.
Yenny mengaku melihat dan mendengar sendiri, para petani tembakau saat ini terpuruk akibat berbagai kebijakan dari dalam negeri maupun asing seperti FCTC yang mendesak agar tembakau diganti oleh tanaman lain.
Selama ini, para petani tembakau terbukti mampu menghidupi keluarga, menyekolahkan anak, hingga membangun masjid dan melestarikan seni tradisi. Indikasi lain, tidak ada warga di daerah ekonomi tembakau yang menerima BLT (bantuan langsung tunai).
”Di sini pentingnya pemerintah hadir melalui regulasi yang lebih melindungi petani tembakau. Bukan malah membunuhnya,” tegas Yenny. (jpg)
JPNN.com JAKARTA - Direktur Persyaratan Kerja, Ditjen PHI dan Jamsos Kementerian Ketenagakerjaan, Sri Nuhaningsih mengungkapkan, industri tembakau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- RM Pagi Sore Ekspansi ke Surabaya, Fokus Kembangkan Cabang Sendiri
- Perluas Layanan, KAI Logistik hadirkan 43 Service Point Baru