7 Fakta Memilukan di Balik Jenazah Anak yang Dibawa Naik Motor

7 Fakta Memilukan di Balik Jenazah Anak yang Dibawa Naik Motor
NAIK MOTOR: Sujana dan Sari Saat membawa pulang jenazah anaknya dari Instalasi Forensik Sanglah ke Banjar Yeh Kori, Ben Bebandem, Karengasem Sabtu (2/7). FOTO: Ratu Ayu Astri Desiani/Radar Bali

Saat membawa pulang sang anak dari RSUP Sanglah, Sari hanya menggendongnya dengan selendang. Dengan motor Yamaha Jupiter MX. Perjalanan itu menempuh waktu berjam-jam. 

Bayi mungil itu pun melintasi tiga kabupaten/kota selama kurang lebih tiga jam hingga akhirnya tiba di rumahnya. “Kami tiba di rumah sekitar pukul 17.00,” kata Sujana.

 

3. Jumlah utang ke pihak RSUP Sanglah

Meski sudah kehilangan anak ketiganya, pasutri Wayan Sujana, 45, dan Wayan Sari, 40, juga masih dihantui dengan utang yang harus mereka bayarkan ke RSUP Sanglah. Ya, itu adalah operasi pembuatan lubang anus sang anak yang harus dibayar. 

Terhitung sejak lahir, bayi itu sudah dirawat selama 45 hari. Meskipun sudah ditanggung Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Sujana masih harus membayar Rp 10.934.000. 

Nah, sampai saat ini, pria yang sehari-hari menjadi petani bambu itu baru bisa membayar sekitar Rp 3 juta. “Uang itu saya pinjam dari tetangga-tetangga,” keluh Sari.

Kini sisa utangnya masih Rp 7.934.000. Nah, sebagai jaminannya, pihak rumah sakit terpaksa menahan KTP sang Sujana.

DENPASAR - Publik digegerkan dengan peristiwa memilukan dari RSUP Sanglah, Denpasar, Bali. Sabtu (2/7) siang, sepasang suami istri asal Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News