9.236 Personel gabungan dari TNI-Polri Dikerahkan Mengantisipasi Aksi Mogok Nasional
Selasa, 06 Oktober 2020 – 18:55 WIB

Polisi tak beri izin demo buruh di pandemi corona ini. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan sebanyak 9.236 personel gabungan dari TNI-POLRI, dan pemerintah disiagakan untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa dari sejumlah elemen buruh yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law.
"Kesiapan kami tetap mengantisipasi, Polda Metro Jaya bersama TNI dan juga pemerintah provinsi dalam hal ini Satpol PP sudah siapkan petugas di situ. Kami mengamankan tempat yang menjadi jalurnya titik yang krusial," ungkap Yusri kepada wartawan, Selasa (6/10).
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu mengatakan seluruh personel tersebar di wilayah Polda Metro Jaya yang meliputi Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang.
Polisi mengimbau agar tidak ada massa yang menggelar aksi demontrasi di tengah jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Dikhawatirkan demo yang dilakukan akan membuat klaster baru.
TNI-Polri dan satpol PP disiagakan guna mengantisipasi adanya unjuk rasa dan aksi mogok nasional dari sejumlah elemen buruh
BERITA TERKAIT
- Hati-Hati! Aksi Sandera Aparat di Jateng Bisa Kena Pidana
- 14 Pendemo Rusuh di Hari Buruh dari Kelompok Anarko
- Inikah Provokator yang Ditangkap Polisi saat Demo Hari Buruh?
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan
- Alasan Jokowi Melaporkan Masalah Ringan Itu kepada Polisi
- Jokowi Berurusan dengan Polisi Pagi Tadi, Melambaikan Tangan