95 Persen Anak di Gaza Alami Krisis Kesehatan Mental

Blokade membuat suplai listrik di Gaza terkendala. Lampu hanya menyala beberapa jam per hari. Saat malam datang dan lampu tiba-tiba padam, anak-anak itu merasa begitu ketakutan. Mereka merasa sendirian di kegelapan tanpa ujung.
’’Seluruh anak di Gaza berada di ujung tanduk. Satu kejutan lagi bisa berakibat buruk untuk jangka panjang,’’ tutur penasihat kesehatan senior di Save the Children Marcia Brophy.
Beruntung, mayoritas anak tersebut bisa mengungkapkan kegelisahannya secara terbuka dan mendapatkan dukungan dari orang tuanya. (sha/c14/dos)
Save the Children menyurvei kondisi anak-anak di Gaza, Palestina. Mereka mewawancarai 150 anak dan 150 pengasuh. Hasilnya, mayoritas anak-anak mengalami krisis kesehatan mental seperti ini:
– 95 persen anak-anak yang disurvei menunjukkan tanda-tanda merasa depresi, hiperaktif, agresif, dan memilih menyendiri.
– 68 persen mengatakan sulit tidur.
Anak-anak di Gaza menghabiskan hari mereka dalam ketakutan luar biasa. Kekhawatiran akan bom Israel jatuh di atas kepala mereka selalu muncul
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Otoritas Gaza Tuduh Israel Tangkap 360 Tenaga Kesehatan
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina