97,2 Persen Pasien Covid-19 di Jateng yang Meninggal, Belum Terima Vaksin

97,2 Persen Pasien Covid-19 di Jateng yang Meninggal, Belum Terima Vaksin
Gubernur Ganjar Pranowo di kantornya saat rapat. Foto: IG@ganjarpranowo

Terkait vaksinasi ini, angkanya cukup besar dalam arti bisa melakukan pencegahan. Untuk itu, pihaknya akan merubah pola vaksinasi yang ada di Jateng.

"Itu hipotesis kami. Makanya untuk rapat tadi kami ubah cara vaksinasi di Jateng. Sekarang kami cari daerah yang penduduknya banyak, lansianya banyak, komorbidnya banyak. Itu yang diprioritaskan jadi sasaran vaksinasi," jelasnya.

Ganjar meminta seluruh bupati/wali kota fokus pada vaksinasi kelompok rentan itu. Vaksin yang diberikan ke daerah, diminta menyasar kelompok-kelompok tersebut.

"Sementara yang dari TNI/Polri bisa menyasar yang umum sehingga lebih enak pembagiannya. Biar tidak berebut pada ceruk yang sama," jelasnya.

Sebab jika tidak ada pembagian, maka vaksinasi menjadi tidak terarah dan justru menimbulkan kerumunan.

"Saya minta kabupaten/kota menyiapkan sentra-sentra vaksinasi yang lebih kecil lagi, sehingga mudah diakses masyarakat. Misalnya, di kelurahan, kantor desa dan sebagainya sehingga distribusi kita jadi lebih banyak," tegasnya.

Selain soal vaksinasi, Ganjar juga meminta kabupaten/kota tidak abai dan terus meningkatkan tracking dan tracing.

"Umpama tadi Brebes, kenapa rendah mereka jawab tidak punya PCR. Maka saya usulkan dingenjot pakai antigen atau kalau tidak pengadaan peralatan. Rembang juga sama, tapi alasan mereka karena yang positif sedikit, maka tracingnya menurun. Mudah-mudahan ini berita baik, tapi kita harus cermat apakah itu benar karena menurun atau karena kita tidak melakukan sesuatu. Saya minta teman-teman Bupati/Wali Kota memperbaiki diri semuanya," pungkasnya. (flo/jpnn)

Dari 10 rumah sakit rujukan yang diteliti, 97,2 persen kematian terjadi pada pasien Covid-19 yang belum divaksin.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News