Aa Gym Bertemu Prabowo-Sandiaga, Ini Pesan dan Nasihatnya

jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden 02 Prabowo Subianto bertemu dengan pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar di Jakarta, Sabtu (13/4). Prabowo dan calon wakil presiden pendampingnya, Sandiaga S Uno menemui dai yang kondang dengan sebutan Aa Gym itu sebelum debat terakhir kontestan Pilpres 2019 di Hotel Sultan.

Aa Gym dalam pertemuan itu mengingatkan Prabowo dan Sandi akan praktik korupsi selama ini yang telah merusak dan mengakibatkan ketimpangan sosial, ekonomi dan hukum. Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani berjuang menghilangkan budaya korupsi.

"Sering membuat hati saya pedih itu korupsi di negara ini. Dibutuhkan pemimpin yang berani kepada siapa pun dan hanya takut kepada Allah SWT. Budaya korupsi adalah penyebab dari ketimpangan sosial dan hukum saat ini. Rakyat miskin semakin miskin yang kaya makin kaya. Budaya korupsi adalah penyebab ketimpangan dan ketidakadilan serta kerusakan ekonomi di masyarakat," ujar Aa Gym.

Lebih lanjut Aa Gym meminta Prabowo - Sandi jika kelak terpilih berani mewujudkan budaya jujur. "Kalau ada takdirnya, jangan takut karena mewariskan generasi yang jujur itu adalah sebuah kehormatan yang luar biasa," ucapnya.

Baca juga: Bisa Jadi Jokowi Menangis Jika Lihat Video Prabowo dengan Ustaz Abdul Somad

Aa Gym juga menyarankan kepada Prabowo-Sandi agar jika kelak memenangi Pilpres 2019 agar bersujud syukur dan menjauhi pesta pora. Tujuannya agar kemenangan itu memperoleh berkah. Allah SWT.

"Kalau memang takdirnya ada dan terpilih, maka jika ingin syukuran jangan hura-hura karena rakyat sudah capek dengan hura-hura. Ajak semua sujud syukur, jadi semua masyarakat lintas agama bersyukur karena kemenangan yang diperoleh kemenangan rakyat bersama," katanya.

Aa Gym juga mengaku telah memiliki pilihan pasangan capres yang dinilai tepat memimpin Indonesia ke depan. Meski demikian, ia belum mengungkapkannya karena menghargai seriap pilihan anak bangsa dan mengutamakan kebersamaan demi membangun Indonesia yang lebih baik.