ABK Indonesia Selamat dari Tragedi Pulau Natal

ABK Indonesia Selamat dari Tragedi Pulau Natal
ABK Indonesia Selamat dari Tragedi Pulau Natal
Mereka diyakini sebagai para pencari suaka asal Iran dan Iraq. Sebagian di antaranya adalah etnis Kurdi. Perahu nahas tersebut tiba di Pulau Natal setelah menyusuri perairan Indonesia. Di antara korban selamat, ditemukan pula tiga awak kapal asal Indonesia.

 

Menteri Dalam Negeri Brendan O"Connor menuturkan, di antara korban tewas, terdapat empat mayat bayi. Juga, tiga anak-anak dan sembilan perempuan. Sementara itu, 42 penumpang berhasil diselamatkan. "Selain tiga kru asal Indonesia, delapan anak dan seorang remaja yang bepergian seorang diri juga selamat," ujarnya kepada Agence France-Presse.

 

Setelah 28 korban tewas dan 42 korban selamat berhasil dievakuasi, tim penyelamat fokus pada pencarian sekitar 30 penumpang yang sampai sekarang masih dinyatakan hilang. O?Connor menduga kuat para korban yang nasibnya belum jelas itu juga tewas. Sebab, gelombang dan angin laut tidak bersahabat sejak Rabu lalu. Apalagi, lokasi pecahnya kapal merupakan tebing karang yang sulit diakses.

 

Para pencari suaka yang selamat dan terluka ringan langsung dilarikan ke rumah sakit dan klinik medis terdekat. Tapi, mereka yang menderita luka berat diterbangkan ke Kota Perth. Sebagian besar di antara mereka terluka saat perahu yang ditumpangi menabrak batuan karang di pesisir Pulau Natal. Saat itu, kapal langsung pecah berkeping-keping dan menumpahkan seluruh penumpang ke lautan.

 

SYDNEY - Korban tewas tragedi pecahnya kapal pencari suaka di batuan karang Pulau Natal bertambah. Kemarin (17/12), pemerintahan Perdana Menteri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News