Aborigin Australia Masih Menuntut Permohonan Maaf Kerajaan Inggris

Aborigin Australia Masih Menuntut Permohonan Maaf Kerajaan Inggris
Ratu Elizabeth disambut oleh penari Aborigin di Perth, selama perjalanan terakhirnya ke Australia pada tahun 2011. (AAP: Sharon Smith)

Tapi, Profesor Sandy O'Sullivan, seorang warga Aborigin Australia, merasa bahwa sang Ratu seharusnya bertanggung jawab mengubah kehidupan Penduduk Asli ke arah yang lebih baik.

Menurutnya, banyak Penduduk Asli merasa frustasi karena Ratu tidak melakukan lebih.

"Selama berabad-abad tidak ada satu pun pekerjaan yang diselesaikan," ujarnya.

"Ia memiliki suara yang tidak kami miliki dan suara itu seharusnya bisa membawa perubahan .... semoga kami bisa melihatnya sekarang."

Hak Penduduk Asli dan generasi penerus

Keterlibatan dengan Penduduk Asli dipandang sebagai komponen penting dari tur dan tugas generasi penerus bangsawan di seluruh negara Persemakmuran.

Sebelum melepaskan posisi mereka sebagai anggota senior keluarga kerajaan, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle, Duchess of Sussex, sengaja bertemu dengan beberapa komunitas Aborigin.

Bagi banyak orang Pribumi di seluruh Persemakmuran, pernikahan Meghan Markle dengan Pangeran Harry adalah pertama kalinya mereka melihat keluarga tersebut bergejolak di hadapan publik dengan munculnya tuduhan rasisme sistemik dan minimnya keragaman di keluarga tersebut.

Raja Charles akan memerintah di era di mana pemahaman tentang hak-hak dan aktivisme Pribumi di seluruh Persemakmuran sudah mulai berkembang.

Wafatnya Ratu Elizabeth II meninggalkan kesan dan luka bagi warga Aborigin di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News