Aceh 1000K

Oleh: Dahlan Iskan

Aceh 1000K
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya pun melakukan riset sederhana: berapa yang menyukai kopi nira itu. Wow! Lebih 50 persen.

Lalu saya hitung pengunjung kafe itu. Berapa persen wanitanya. Ternyata mayoritas.

Lebih 60 persennya wanita. Semua muda. Berjilbab. Modis. Dari 40 yang saya lihat, yang cantik 45.

Jam 22.00 saya diajak makan durian. Banyak penjual durian di pinggir jalan. Yakni di depan kafe "Ata Kopi". Kafe baru. Terbesar di Banda Aceh. Milik Deny Syahputra.

Itu kafe terbuka. Hanya ada atap dan lantai. Seperti sebuah pujasera. Penuh. Masif. Pria. Wanita. Jam 22.00. Anak-anak muda.

Kami harus berdiri beberapa menit. Lalu ada meja yang ditinggalkan pengunjung. Kami ke meja itu. Masih kotor. Ikut membersihkannya.

Seberapa besar kafe yang saya sebut besar itu?

Saya pun berdiri: menghitung meja. Bukan kaleng-kaleng: 60 meja. Masing-masing untuk 4 orang.

ANDA sudah tahu gelar lama Aceh, tetapi saya baru tahu gelar terkininya: Kota 1000K. Seribu (Kedai) Kopi. gelar mana yang kini lebih populer. Serambi Makkah?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News