Aceh U-Hansa

Oleh: Dahlan Iskan

Aceh U-Hansa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Syaifullah doktor teknik kimia. Keduanya sangat fasih bicara soal nilam. Dari sejarahnya, keruntuhannya, sampai bangkit kembalinya sekarang ini.

Di hulu inovasi tidak hanya di bidang pembenihan. Pun sampai ekosistemnya. Di tengah, penanganan USK sampai ke soal teknologi penyulingan dan ekosistem jaringan pasarnya. Di hilir sampai ke inovasi produksi parfum.

Nilam adalah kata yang selalu melekat dengan Aceh. Sejak dahulu masih kala. Kata yang lain, yang juga melekat ke Aceh, Anda sudah tahu: tanaman ganja. Masih ada satu lagi: kopi Aceh.

Karena nilam masih termasuk kelompok atsiri maka lembaga riset USK dinamakan Atsiri Research Center (ARC).

Lembaga asing pun selalu melihat nilam sebagai potensi Aceh yang harus dikembangkan. Maka setiap ada bantuan untuk mengangkat ekonomi Aceh salah satu yang ingin dibantu adalah nilam.

Pun ketika ahli membicarakan cara memakmurkan masyarakat Aceh. Terutama setelah tercapai perdamaian. Salah satu jawabnya: membangkitkan kembali nilam.

Demikian juga ketika diperlukan rehabilitasi ekonomi rakyat pasca tsunami. Salah satu yang harus direhabilitasi adalah nilam.

Dunia parfum memang tergantung pada minyak nilam Indonesia. Dan yang disebut Indonesia itu adalah Aceh.

WANGI parfum baru itu bisa bertahan 12 jam. Tetap wangi. Mereknya Neelam. Saya tidak mandi malam itu. Biarlah badan tetap wangi sepanjang malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News