ACER Indonesia Kembangkan Instrumen Penilaian Kesejahteraan Siswa, Tinggalkan Sistem Hukuman
Dr Katherine Dix menanggapi dengan menggarisbawahi pentingnya bagi guru untuk menetapkan batasan yang jelas tentang apa saja tingkah laku murid yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
Dia menjelaskan bahwa murid justru akan berkembang lebih baik ketika mereka mengetahui bahwa semua jenis tindakan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif.
Julie Murkins menambahkan sekolah perlu beralih dari sistem hukuman kepada konsep kesepakatan, konsekuensi, dan penghargaan dalam ruang kelas.
Hal ini dinilai akan menciptakan ruang yang aman bagi murid untuk belajar dari kesalahannya serta dihargai ketika murid bersikap positif dan meraih pencapaian.
Lebih jauh, hal ini dapat membangun budaya sekolah yang positif yang berekspektasi pada meningkatnya perilaku baik, kesejahteraan, dan pembelajaran berkualitas.
Webinar ini adalah komitmen ACER Indonesia untuk menyebarkan pengetahuan dan mendukung peserta didik di semua tahap dan latar belakang. (esy/jpnn)
ACER Indonesia kembangkan instrumen penilaian kesejahteraan siswa, tinggalkan sistem hukuman
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Rombongan Siswa Selamat dari Kecelakaan di Subang Disambut Haru di SMK Lingga Kencana Depok
- Prajurit TNI AL Bersihkan Sekolah Terdampak Banjir di Luwu
- Menanti Keberlanjutan Program Merdeka Belajar di Era Prabowo-Gibran
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- BRI Peduli Ini Sekolahku jadi Wujud Nyata Komitmen Memajukan Pendidikan Indonesia