Ada Aliran Sesat Lagi, Ajarannya Tak Sesuai Islam

Ada Aliran Sesat Lagi, Ajarannya Tak Sesuai Islam
BAHAS AJARAN SESAT: Pertemuan para ulama di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, membahas dugaan ajaran sesat yang merebak di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kamis (9/2).FOTO: AMIRUDIN/RADAR SAMPIT/JPNN

”Kakak ipar saya yang pertama dari keluarga jadi pengikutnya. Saya bertentangan dengan mereka. Kalau dari segi manfaat, masih belum pernah dirasakan, seperti pengobatan Abah yang katanya penyakit jantungnya bisa disembuhkan,” ujarnya.

Andi mengaku kebingungan mengambil langkah untuk mencegah keluarganya agar tak semakin terjerumus.

”Kami minta pentunjuk. Sebab, ajaran agama yang disampaikan dari EJ tidak pernah didengar dan sangat berbeda jauh dari ajaran para ulama pada umumnya,” ujar Andi.

Sementara itu, Syahrawi menjelaskan, ajaran yang berani memastikan kesembuhan seseorang dengan menyarankan tidak perlu datang ke dokter adalah salah.

Dia juga sudah mendengar keinginan warga yang ingin membongkar makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz di Kecamatan Teluk Sampit.

Sebab, makam itu menjadi salah satu alibi Edi ketika mengajarkan keyakinannya.

“Ajaran sesat dengan makam itu berkaitan. Karena itu mau kami bongkar. Di Samuda, kabar ini sudah ramai dibicarakan dua bulan belakangan ini. Jangan Sampai malah memicu konflik. Oleh sebab itu, kami bersama-sama mencari jalan keluar,” kata ulama yang akrab disapa Guru Syahrawi ini.

Syahrawi menegaskan, makam tersebut hanya dibuat-buat karena asalnya tidak jelas.

Warga Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur diresahkan dengan adanya aliran yang diduga sesat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News