Ada Bahaya Mengancam, Wali Kota Kupang Minta Nelayan Tak Melaut

Ada Bahaya Mengancam, Wali Kota Kupang Minta Nelayan Tak Melaut
Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore meminta para nelayan di daerah ini untuk sementara tidak melaut. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan

jpnn.com, JAKARTA - Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore meminta para nelayan di daerah ini untuk sementara tidak melaut.

Pasalnya, menurut dia, ada ancaman bibit badai siklon tropis yang ikut berdampak ke daerah itu.

"Kami berharap para nelayan tidak dulu melaut mencari ikan karena kondisi cuaca sangat buruk dengan adanya badai siklon tropis yang dampaknya sampai ke daerah ini," kata Jefri Riwu Kore di Kupang, Minggu.

BMKG Kupang menyatakan badai siklon tropis berdampak pada angin kencang dan hujan lebat serta gelombang tinggi di wilayah perairan Kupang.

Jefri menyebut tingginya gelombang laut sangat membahayakan keselamatan para nelayan.

"Kami ingatkan agar menunda dulu melaut sebab kondisi cuaca di perairan Kupang sangat membahayakan keselamatan para nelayan karena terjadi angin kencang dan gelombang tinggi," katanya.

Wali Kota berharap para nelayan di Kota Kupang untuk tetap mengikuti informasi perkembangan cuaca dari BMKG sebelum melakukan aktivitas di laut demi keselamatan para nelayan.

Sementara itu Dulla (40) seorang nelayan di Oeba mengaku sudah dua hari tidak melaut karena terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Kupang.

Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore meminta para nelayan di daerah ini untuk sementara tidak melaut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News