Ada Dugaan Rekayasa Penangkapan Narkoba, Begini Ceritanya...

Ada Dugaan Rekayasa Penangkapan Narkoba, Begini Ceritanya...
Ada Dugaan Rekayasa Penangkapan Narkoba, Begini Ceritanya...

Namun, usai dari membeli sabu-sabu tersebut Rulli ditangkap di rumah Ar. "Namun saat penangkapan Ar, tak ditangkap. Oleh polisi dibiarkan bebas begitu saja, padahal Ar ada di rumah tersebut," katanya.

Anehnya, ia mempertanyakan, mengapa sepeda motor tersebut tidak dijadikan barang bukti oleh polisi. Nah, kata dia, di sini jelas oknum Polri tersebut membuat skenario seolah-olah adanya transaksi kasus narkoba memanfaatkan Ar. "Dan Ar,  sempat mengatakan kepada Rulli "dek jangan takut buser (polisi) itu teman abang," katanya.

Ia melanjutkan, setelah dilakukan penangkapan terhadap Rulli, polisi sempat menganiaya dengan memukul, menonjok dan menampar serta mengancamnya dengan pistol. Usai penganiyaan tersebut, polisi menangkap lagi lima orang lagi Wa, HY, HB, Bud, Je dan Fa.

Dalam pemeriksaan, katanya, polisi tersebut meminta sejumlah uang sekitar Rp 20 juta hingga Rp 50 juta kepada Rulli, Wa, HB, Bud dan Jer agar pasal yang dikenakan akan diringankan.

"Yang anehnya lagi, katanya, setelah Jery dan Hari yolanda alias Hari bandit diduga keras memberi sejumlah uang kepada polisi, kedua orang tersebut dilepas," imbuhnya.

Selang beberapa waktu, lanjutnya, Ar,  ditangkap oleh anggota TNI dan Brimob. Ketika itu, Ar mau merekayasa menawarkan sabu-sabu kepada adik anggota TNI tersebut.

"Untung saja, si Ar ditangkap anggota TNI. Dan saya sudah mendapatkan testimoni dari anggota TNI yang menangkap Ar, tersebut dan juga testimoni dari Ar di Rutan LP Bengkalis yang menerangkan selama ini dia "dipakai" oknum Buser Sat Narkoba untuk merekayasa penangkapan," katanya. (Boy/jpnn)

JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti didesak  memecat tujuh anggota Polres Bengkalis, Riau,  karena diduga merekayasa penangkapan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News