Mirisss, Menyedihkan!!! Narkoba Sudah Menyebar Ke Seluruh Desa di Indonesia

Mirisss, Menyedihkan!!! Narkoba Sudah Menyebar Ke Seluruh Desa di Indonesia
Mirisss, Menyedihkan!!! Narkoba Sudah Menyebar Ke Seluruh Desa di Indonesia

jpnn.com - JAKARTA - pendiri Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengatakan, peredaran narkoba merata di seluruh Indonesia. Bahkan hingga ke semua pelosok desa-desa.

"Sekarang ini tidak ada lagi desa yang bebas narkoba. Bayangkan, jumlah pengguna sudah mencapai lima juta jiwa. Angka kematian akibat narkoba 50 orang setiap hari. Jumlah ini masih terus bertambah," ujar Henri kepada JPNN, Kamis (29/10).

Di tengah kondisi tersebut, penegakan hukum menurut anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini, juga belum optimal. Bahkan banyak oknum aparat belum memiliki komitmen moral yang tinggi. Terbukti, baru-baru BNN menangkap seorang oknum TNI berpangkat perwira karena terlibat pemasokan narkoba.

"Begitu juga dengan penegakan hukum, juga dibelok-belokin. Ini memang saya melihat belum dilakukan secara sistematis. Bahkan pemerintah belakangan terkesan mulai panik dengan kebijakan terkait penanggulangan narkoba. Kepala BNN sebelumnya mengatakan pengguna harus direhabilitasi. Cuma tidak memilah pengguna yang mana. Kemudian di jaman BNN dipimpin Budi Waseso sekarang, lain lagi kebijakannya. Malahan pecandu pun dipidana," katanya.

Saat ditanya apakah dari pengamatannya selama ini Sumut, menjadi salah satu pintu masuk utama peredaran narkoba di Indonesia, Henri tak ingin menyebut daerah. Karena hal tersebut justru menjadi keuntungan bagi para bandar internasional. Sebab dengan demikian ia akan memindahkan jalur operasinya.

"Yang pasti dari dulu sampai sekarang masih mengalir, ternyata banyak bukti jalur paling banyak itu pintu laut. Baik itu pelabuhan konvensional, maupun pelabuhan peti kemas juga. Saya beberapa kali bicara dengan Dirjen Bea Cukai, supaya pintu masuk dari pelabuhan pintu kemas pengawasannya tidak hanya dokumen kepabeanan, tapi ada satu ketajaman, harus fokus terkait narkoba juga," katanya.

Selain itu, Henri juga mengaku telah meminta kepolisian ikut melakukan pengawasan secara ketat terhadap pelabuhan peti kemas. Namun dengan catatan, kepolisian hanya mendeteksi narkoba saja. Sementara terkait dokumen kepabeanan, tetap dipegang bea cukai.

Untuk menangkal masuknya narkoba ke Indonesia, Henri juga menyarankan tindakan pencegahan harus lebih ditingkatkan. Artinya, sosialisasi betapa bahanyanya penyalahgunaan narkoba, sehingga masyarakat berhati-hati dan menjauhi narkoba.

JAKARTA - pendiri Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengatakan, peredaran narkoba merata di seluruh Indonesia. Bahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News