Ada Jenderal di Belakang PLTA Asahan I

Ada Jenderal di Belakang PLTA Asahan I
Ada Jenderal di Belakang PLTA Asahan I
Dikatakan, posisi PLTA Asahan I berada di hulu sungai Asahan. Jika PLTA Asahan I yang belum memenuhi persyaratan ini diberikan izin, maka akan menjadi preseden buruk. Pasalnya, juga ada PLTA Asahan II yang dikelola PT Inalum dan PLTA Asahan III yang digarap PT PLN. "Dan airnya dari danau Toba, yang sekarang sudah menjadi kubangan sampah. Kalau dibiarkan, danau Toba akan semakin parah," cetusnya.

Dia menyebut, ada dua perusahaan di sekitar danau Toba yang juga punya masalah AMDAL. "Kami minta pemerintah agar tidak memberikan izin operasional dulu ke PLTA Asahan I, juga dua perusahaan di lingkungan danau Toba. Harus dipenuhi dulu syarat-syarat AMDAL-nya," tegas Simbolan, tanpa menyebutkan nama dua perusahaan dimaksud.

Daryanto Mardiyanto menambahkan, PT Bajradaja Sentranusa sudah lama mengajukan izin operasional tapi belum diberikan. Jika sudah punya izin usaha tapi belum punya AMDAL, maka dilakukan audit lingkungan. Sedang hasil audit menemukan sejumlah pelanggaran.

Setgab sudah mengantongi surat dari Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkungan, Hermin Rosita, perihal hasil audit lingkungan atas PLTA Asahan I, yang dikeluarkan Agustus 2010. Dari surat itu terungkap bahwa beberapa hal memang tidak sesuai AMDAL. Di antaranya, pengendalian pencemaran air tidak sesuai dengan PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

JAKARTA -- Koordinator Sekretriat Gabungan (Setgab) Lingkungan Hidup Komisi VII DPR, Effendi Simbolon mengatakan, setelah dirinya pada pekan lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News