Ada Peran ISIS dalam Penusukan di Melbourne 2018
Hassan kemudian beranjak ke arah Sisto Malapsina, yang sedang beristirahat dari pekerjaannya, lalu menikamnya dua kali.
Pria berusia 74 tahun itu jatuh telentang, sebelum seorang pekerja datang menolong, membelainya dan terus mencoba menguatkannya saat ia sekarat.
Setelah Sisto jatuh, pelaku kemudian menikam seorang pria lain lagi sebelum akhirnya berhasil ditembak polisi.
Rod Patterson, yang khusus datang ke Melbourne untuk mendengarkan laporan koroner hari ini, mengaku ingatan tentang serangan itu masih terus dia pikirkan setiap hari.
Ia terus ingat kejadian ini "setiap kali saya memejamkan mata," ujarnya.
Rod mengaku kesulitan untuk tidur sejak serangan yang dialaminya itu.
Namun ia mengatakan sama sekali tidak memiliki niat buruk terhadap keluarga Hassan.
"Tidak ada ruang untuk kebencian di dalam hati kita jika kita ingin menjadi masyarakat yang hebat," ujarnya.
Sebuah sidang pemeriksaan yang digelar hari ini menyimpulkan pelaku penusukan di kota Melbourne termotivasi kelompok yang menamakan diri 'Negara Islam'
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Polsek, Polres, Polda Metro Jaya Buru Pelaku Penikaman Imam Musala di Kebon Jeruk
- BNPT: Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme jadi Tantangan Pemerintahan Baru
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik