Ada Peran Sultan Tidore dalam Sejarah Papua

Ada Peran Sultan Tidore dalam Sejarah Papua
Peti jenazah Sersan Kepala La Ongge yang terkena tembakan KKB dimasukkan ke dalam mobil jenazah di RSUD Mimika, Senin (9/3/2020). Foto: ANTARA/Evarianus Supar

Ditambahkannya, kegiatan yang akan berlangsung pada Kamis, 12 Maret 2020 bertempat di Aula Latief Hendraningrat Universitas Negeri Jakarta direncanakan akan dibuka Menteri Dalam Negeri. Juga dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara dan Walikota Tidore.

Sebagai pembicara adalah Dr. Nono Sampono, M.Si (Wakil Ketua DPD RI), H.Husain Alting Sjah, SE.,MM (Sultan Tidore), Prof. Dr. Mus Huliselan , DEA. (Peneliti Sejarah Budaya Maluku), Dr. Benhur Tommy Mano, MM. (Walikota Jayapura), Ir. Mahmud Raimadoya (Dosen IPB, Putra Sultan Zainal Abidin Syah), Neneng Ridayanti, M.Hum,(Arsip Nasional RI), dan Dr.Abdul Haris Fatgehipon, M.Si (Koorpus Sosial, Ekonomi, dan Humaniora).

"Ini untuk membangkitkan memori sejarah bangsa Indonesia akan peran Sultan Zainal selepas Proklamasi 1945," sambungnya.

Tidore sebagai kerajaan maritim yang memiliki luas wilayah kekuasan sangat luas meliputi sebagian Maluku dan Papua menyatu dalam NKRI salah satu atas jasa Sultan Zainal Abidin Syah.

"Dengan perjuangannya, Sultan Zainal Abidin Syah layak diusulkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional dari Kesultanan Tidore setelah pengukuhan Sultan Nuku sebagai Pahlawan Nasional pada era Soeharto," tandasnya. (esy/jpnn)

HEBOH! Duet Tiara & Raisa

Sultan Zainal Abidin Syah yang merupakan Sultan Tidore, menjadi Gubernur Irian Barat (sekarang Papua) pertama.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News