Ada Rasisme Seksual di Kalangan Pengguna Aplikasi Gay Grindr
Dalam penelitiannya, Gene Lim dari Monash University mengatakan beberapa responden menempatkan diri mereka dalam situasi tidak aman karena di situlah satu-satunya tempat mereka bisa mendapatkan keintiman.
"Mereka berusaha menahan ekspektasi. Banyak dari mereka akhirnya mulai menerima kondisi yang sangat buruk demi mengakses keintiman seksual," jelasnya.
"Sangat mudah untuk mengeksploitasi seseorang yang berada dalam kondisi rentan seperti itu," kata Gene.
Dia mengatakan hal ini terkait dengan perlakukan yang didasarkan atas rasa hormat dan kesetaraan.
"Tidak ada yang memintamu tidur dengan siapa pun yang mendekati kamu. Tapi menurutku yang banyak diminta dari kami adalah diperlakukan seperti manusia, bahkan jika kamu tidak ingin meniduri kami," kata Gene.
Program Hack dari ABC telah menghubungi pengelola aplikasi Grindr namun belum mendapatkan tanggapan.
Diproduksi oleh Natasya Salim dan Farid M. Ibrahim dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.
Ikuti berita seputar komunitas di Australia lainnya di ABC Indonesia.
Di tengah memanasnya gerakan 'Black Lives Matter' awal tahun ini, aplikasi kencan bagi pria gay bernama Grindr mengumumkan akan menghapus filter etnisnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KipasKipas Ajak Masyarakat Bermain Media Sosial Sambil Beramal
- Aplikasi Sertifikat Elektronik Rentan Error, Ini Bahaya dan Cara Menghindarinya
- MaxNovel Maksimalkan Potensi Fiksi dan Minat Baca Melalui Aplikasi
- Homega Meluncurkan Aplikasi untuk Permudah Konsumen Atur Konsep Desain Interior Rumah
- Konsisten Hasilkan Platform Digital, ID Food Boyong 2 Penghargaan Ini
- Permudah Pelayanan dan Pengawasan KITE, Bea Cukai Meluncurkan SIAP KABAN