Ada Silsilah di Surau Tinggi Calau, Nabi Muhammad Urutan Pertama, Syekh Abdul Wahab ke-33

Ada Silsilah di Surau Tinggi Calau, Nabi Muhammad Urutan Pertama, Syekh Abdul Wahab ke-33
Surau Tenggih atau Surau Tinggi Calau. Foto: Istimewa - diambil dari padek

”Itulah daftar silsilah keguruan Syekh Abdul Wahab yang berhulu kepada Nabi Besar Muhammad SAW,” katanya.

Untuk ranji pewaris Imam Calau, antara lain; Abdul Wahab, Syekh Jalaluddin, Syekh Ahmad, Ayek Usman Bagindo Katik, Angku Malin Kuniang Jangguik Malin Mudo dan Malin Mancayo, Angku Kamaluddin, Imam Kopa dan Buya Khairuddin, H.Sapri Malin Saidi, Umar SL Tk Mudo.

Seorang pewaris Calau, Bujang Gunjo mengatakan, perjuangan Syekh Abdul Wahab dalam menyebarkan Islam di bumi Sijunjung sangatlah berat.

Di masa itu, masyarakat masih berkeyakinan beragam, bahkan banyak bertentangan dengan ajaran Islam.

Beliau datang dari dari daerah Nagari Kumanis, sesampai di Calau Muarosijunjung perjuangannya tersebut turut didampingi seorang tokoh bernama Datuak Tapowuok. Berkat perjuangan cukup panjang, akhirnya didirikan tempat ibadah bernama Surau Tenggih, kemudian berlanjut pembagunan Masjid Tuo Istiqomah di Jorong Tangah.

Beberapa tahun lalu, terbongkar sebuah rahasia besar bahwa Syekh Abdul Wahab disebut-sebut sebagai cucu dari Tuangku Imam Bonjol.

Hal ini terkuak setelah sebelumnya datang rombongan tokoh masyarakat dari Bonjol, hingga mereka membuka lembaran sejarah garis keturunan Tuangku Imam Bonjol yang hilang ratusan tahun silam.

Dikaitkan dengan sejarah yang didapatkan para tokoh adat, tokoh masyarakat di Sijunjung terkait, sempat disepakati Syekh Abdul Wahab bukan penduduk asli Muaro. Kesepakatan ini pun selanjutnya dikukuhkan lewat sebuah hajatan syukuran bersama dengan menyembelih seekor kerbau di Kampung Calau.

Surau Tinggi Calau memiliki 7 jendela, 4 tiang, atap bergonjong empat. Banyak manuskrip kuno, dan ada silsilah Syekh Abdul Wahab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News