Ada Sinyal Agresif dari The Fed, Rupiah Hari Ini Ambyar

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) bakal bersikap agresif untuk meningkatkan suku bunga acuan.
"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap USD dengan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif," kata Ariston di Jakarta, Senin (25/4).
Kurs rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah 130 poin atau 0,91 persen.
Rupiah hari ini ambyar ke posisi Rp 14.492 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.362 per USD.
Peningkatan ekspektasi pasar terhadap suku bunga The Fed lantaran pernyataan sejumlah pejabat bank sentral, termasuk Gubernur The Fed Jerome Powell pada pekan lalu.
Petinggi The Fed mendukung kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 basis poin pada rapat berikutnya untuk memerangi inflasi di Negeri Paman Sam.
Indeks USD yang mengukur kekuatan dolar terhadap sejumlah mata uang utama dunia juga menguat pada pekan lalu menembus ke atas angka 101, level tertinggi sejak April 2020.
Naiknya ekspektasi suku bunga acuan AS tersebut juga telah memberikan sentimen negatif ke indeks saham Asia pagi ini.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) bakal bersikap agresif untuk meningkatkan suku bunga acua
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai