Ada Tempat Karantina Angker untuk Pemudik, Yakin Mau Nekat Mudik?

Ada Tempat Karantina Angker untuk Pemudik, Yakin Mau Nekat Mudik?
Gubernur Ganjar Pranowo mengunjungi tempat karantina angker. Foto: IG @ganjarpranowo

Kepala Desa Sidomulyo, Moh Sawali mengatakan tempat angker itu sengaja disiapkan untuk karantina bagi pemudik yang nekat pulang tanpa membawa surat kelengkapan. Mereka yang tiba di desa, langsung dikarantina di tempat itu selama enam hari.

"Kemarin ada dua orang yang kami karantina. Kami munculkan ke media dan benar-benar menimbulkan efek jera," katanya.

Sawali menambahkan biasanya saat lebaran ada sekitar 500 lebih warganya yang mudik. Namun, setelah ada larangan dan adanya karantina rumah angker itu, pemudik menurun drastis hingga tak lebih dari 25 orang.

"Sekarang tidak lebih dari 25 pemudik. Jadi efek jeranya terasa. Di sini memang tempatnya terkenal angker, wingit kalau masyarakat menyebutnya. Jadi kalau lewat saja sudah merinding," pungkas Sawali.

Ganjar sendiri mengapresiasi ide Moh Sawali yang sangat kreatif. Menurutnya, cara itu bisa mengedukasi masyarakat sekaligus memberikan efek jera.

"Bagus ya, Solo punya tempat karantina bagi pemudik, Banyumas punya dan di sini juga ada. Tapi ini kadesnya kreatif, pokoknya yang ngeyel mudik dikarantina di rumah angker ini selama enam hari. Kan ngeri, membuat orang takut pulang kampung," ucapnya.

Ganjar mengatakan cara tersebut bisa mengedukasi masyarakat untuk tidak mudik. Selain itu, juga bisa mengontrol masyarakat agar sehat dan tidak terjadi penyebaran virus covid-19 di desa.

"Jadi tujuannya tidak lain adalah untuk menjaga semua masyarakat agar tetap sehat. Sebenarnya saya ingin ngobrol sama yang dikarantina, pengen tahu perasannya tetapi ternyata sudah enam hari dan pulang," ucapnya. (flo/jpnn)

Pemerintah desa setempat menyediakan tempat karantina di rumah angker para pemudik yang nekat pulang kampung.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News