Ada TKI Dipancung Lagi, Fahri Hamzah Terharu dan Kecewa

Ada TKI Dipancung Lagi, Fahri Hamzah Terharu dan Kecewa
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengaku terharu mendengar kabar tentang seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama M Zaini Misrin Arsyad yang dipancung otoritas Kerajaan Arab Saudi. Menurutnya, harus ada upaya serius agar peristiwa serupa tak terulang.

"Kami terharu karena peristiwa ini terjadi justri ketika telah mengesahkan Undang-undang Pekerja Migran. Karenan itu introspeksi pemerintah harus dilakukan secara lebih serius, seharusnya masalah ini tidak terjadi lagi," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/3). 

Terkait eksekusi terhadap Misrin yang dilakukan secara tiba-tiba dan tanpa notifikasi, Fahri mengaku sangat kecewa. Padahal, Indonesia dan Arab Saudi bisa melakukan diplomasi total.

"Tapi ini sudah terjadi kan. Intinya mitigasi saja peristiwa yang dialami pekerja migran kita di luar itu ya kurang bagus. Seharusnya bisa dilacak lebih awal," katanya.

Menurut Fahri, Duta Besar (Dubes) RI untuk Adab Saudi Agus Maftuh Abegebriel merupakan salah satu diplomat terbaik. Namun, kata dia, pemerintah terutama Badan Nasional Perlidungan dan Penempatan TKI (BNP2TKI) tetap harus membantu kinerja dubes dalam memberi advokasi ke para pekerja migran asal tanah air yang bermasalah hukum di luar negeri.

Wakil ketua DPR yang membidangi kesejahteraan rakyat itu mengusulkan ke pemerintah agar menggunakan teknologi informasi dalam mengawasi para TKI di luar negeri. Sebab, melalui teknologi maka pengawasannya bisa mudah dan murah.

Hal yang terpenting adalah database TKI sehingga pemerintah juga mudah ketika melakukan identifikasi keberadaan mereka. "Sehingga kita tahu apa yang terjadi dengan mereka, khususnya pada daerah-daerah yang dianggap rawan atau pada orang-orang yang dianggap ada kerawanan tertentu," ungkapnya.(boy/jpnn)


Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengusulkan kepada pemerintah agar mennggunakan piranti teknologi informasi untuk mengawasi para TKI di luar negeri.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News