Ada Usulan Agar Australia Mengeluarkan Visa Baru Bagi Jagoan Sains dan Teknologi

Ada Usulan Agar Australia Mengeluarkan Visa Baru Bagi Jagoan Sains dan Teknologi
Industri STEM sudah memperingatkan kekurangan pekerja di tahun 2040, namun banyak pekerja muda yang ingin ke Australia tidak bisa masuk karena masalah visa. (AAP: Lukas Coch)

Di akun Twitter-nya ia sudah melakukan kontak dengan belasan mahasiswa asal Iran yang juga mengalami keterlambatan mendapatkan visa lebih dari 10 bulan, sampai proyek mereka tertunda dan khawatir beasiswanya akan dicabut.

Ia yakin pemeriksaan keamanan nasional yang dilakukan pada dirinya lebih ketat, karena ia berasal dari Iran.

Kini, Hamed mempertimbangkan untuk pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan penelitiannya jika proses visa-nya terus tertunda.

Universitas di mana Hamed terdaftar sudah menghubungi Alison Byrnes, anggota parlemen dari Partai Buruh yang mewakili daerah pemilihan Cunningham, lokasi di mana universitas berada.

ABC sudah melihat surat dari Menteri Imigrasi Andrew Giles kepada Alison di bulan Februari 2023.

Andrew mengatakan ia mengerti jika penundaan visa tersebut "sangat mengecewakan bagi semua pihak".

Namun "semua warga yang mengajukan permohonan visa untuk masuk ke Australia akan diperiksa secara individu berdasarkan aturan hukum yang ada."

"Ini semua termasuk soal pemeriksaan kesehatan, karakter dan keamanan nasional."

Australia sangat memerlukan peneliti yang punya keahlian tinggi di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News