Adakah Solusi Penanganan COVID-19 Tanpa Lockdown Berkepanjangan di Melbourne?

Melakukan penutupan terhadap kawasan-kawasan pemukiman yang merupakan zona merah mungkin merupakan kebijakan yang bisa dilakukan di Melbourne agar perekonomian bisa berjalan lagi sementara penanganan COVID-19 terkendali.
Demikian pendapat Profesor Mary-Louise McLaws, pakar epidemiologi dari Sydney yang juga merupakan penasihat bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengenai kemungkinan perpanjangan keadaan darurat seperti yang dilakukan di negara bagian Victoria.
Victoria saat ini sudah memasuki minggu keempat 'lockdown' dengan penerapan jam malam, aturan ketat terkait tempat kerja di Melbourne, serta pembatasan sosial tahap ketiga di kawasan regional.
Pemerintah mengatakan pembatasan itu berlaku sementara dan akan berakhir 13 September mendatang, atau dua minggu dari sekarang.
Walau angka penularan baru terus menurun selama sepekan terakhir, Menteri Utama di Victoria, Premier Daniel Andrews mengatakan angka penularan bisa "meledak" lagi bila pembatasan dicabut dalam waktu dekat.
"Masih terlalu awal bagi kami untuk membuat rencana yang rinci," kata Daniel Andrews.
"Namun, tidak lama lagi rincian itu akan dikeluarkan, kami dapat memberikan penjelasan lebih detil, dengan tingkat kepastian tinggi, yang berhak diketahui oleh warga Victoria."
Kepala Bidang Kesehatan (Chief Health Officer) Victoria Brett Sutton mengatakan sebelumnya ada berbagai faktor yang mesti diperhatikan untuk bisa mengakhiri penerapan 'lockdown', bukan sekedar jumlah kasus saja.
Melakukan penutupan terhadap kawasan-kawasan pemukiman yang merupakan zona merah mungkin merupakan kebijakan yang bisa dilakukan di Melbourne
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS