Adakala Hasil Tes Usap Tidak Akurat, 2 Penyebabnya

Adakala Hasil Tes Usap Tidak Akurat, 2 Penyebabnya
Direktur Utama PT Joy Indo Medika, Ni Kadek Asmiari. Foto: dok pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mengapa dua kali swab test COVID-19 pada satu orang bisa menunjukkan hasil berbeda, padahal waktu pelaksanaan tes usap itu tidak berselang lama?

Menurut Direktur Utama PT Joy Indo Medika, Ni Kadek Asmiari, produsen alat tes antigen Cov-test, ada 2 faktor penyebab ketidakakuratan hasil swab test yakni faktor manusia dan kualitas alat.

Faktor manusia terkait cara petugas medis melakukan pengambilan spesimen lendir hidung.

“Pengambilan spesimen lendir hidung itu ada caranya. Tidak asal colok saja,” ujar Ni Kadek Asmiari dalam keterangannya, Jumat (18/6).

Hal itu terjadi, lanjutnya, juga disebabkan sikap pasien yang tidak paham. “Dia protes kalau ada rasa sakit. Karena tidak tahan, akibatnya tidak akurat,” jelas Kadek.

Faktor kedua karena alat. Kadek menjelaskan, ketidakakuratan hasil swab test bisa disebabkan oleh kualitas alat yang tidak sesuai standar.

Alat antigen bisa rusak jika tidak disimpan dalam suhu yang dianjurkan yaitu 4-30 derajat Celcius, swab kit yang digunakan terbuat dari bahan yang tidak sesuai, tidak menyerap spesimen, keras, dan tidak steril, atau diproduksi dan dikemas dengan tidak steril/ higienis.

Ni Kadek yang merupakan pengusaha asal Bali itu memastikan produk cov-test telah dilengkapi izin edar, memiliki sertifikasi ISO 9001, 13485, dan CE-sertifikasi.

Setidaknya ada 2 penyebab ketidakakuratan hasil swab test atau tes usap yakni faktor manusia dan kualitas alat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News