Aduh! PPKM Mikro Bikin Kurs Rupiah Ambyar, Anjlok 56 Poin

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (2/7) tertekan 56 poin atau 0,39 persen.
Pada pukul 9.46 WIB rupiah melemah ke posisi Rp 14.559 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.503 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan mata uang garuda melemah menjelang rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).
Bahkan, kata Ariston, kemungkinan kurs rupiah terhadap USD masih bisa melanjutkan pelemahan.
Menurut dia, data tenaga kerja yang membaik bisa menaikkan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat.
"Pasar masih menantikan data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis malam ini, yang diekspektasikan lebih bagus dari perkiraan," ungkap Ariston di Jakarta, Jumat.
Selain itu, pelaku pasar global juga mulai mengkhawatirkan varian Delta Covid-19 yang sudah menaikkan kasus harian baru di sejumlah negara.
Ariston menyebut dari dalam negeri, PPKM Darurat yang menerapkan pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat bisa menjadi faktor tertekannya rupiah.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (2/7) tertekan 56 poin atau 0,39 persen.
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Cetak Rekor Sejarah, Harga Emas Tembus USD 3.300 Per Troy
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD