Aduh...Sindikat Internasional Bobol Sistem Perbankan Indonesia (1)

Aduh...Sindikat Internasional Bobol Sistem Perbankan Indonesia (1)
Ilustrasi

Bagaimana mungkin WNA itu tidak menyadari adanya pembobolan saat di Indonesia? Dia menuturkan, uang yang diambil pembobol ini untuk setiap nasabah hanya sekitar 300 euro atau sekitar Rp 4.200.000. "Dengan uang yang diambil cukup sedikit ini yang membuat nasabah tidak sadar," ujarnya.

Kini, ada tujuh pelaku yang diamankan Bareskrim, ketujuhnya merupakan warga Bulgaria. Tujuh pelaku itu terdiri dari lima wanita dan dua lelaki. Dua lelaki ini kemudian dideportasi karena ada pelanggaran keimigrasian. "Tersangka utamanya seorang perempuan berinisial IIT, saat ini kami sedang memeriksa IIT. Semuanya ditangkap di sebuah hotel di Seminyak, Bali," tuturnya.

Selain tujuh yang sudah diamankan, ada tiga pelaku lainnya yang juga dikejar Bareskrim. Tapi, sayangnya dalam proses penangkapan mereka kabur ke Timor Leste dan dideteksi terbang ke Singapura." Kami bekerjasama dengan Europol agar bisa menangkap mereka," ucap Victor.

Untuk barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya, 1.000 kartu ATM kosong, 600 kartu ATM yang terisi data, satu buah print kartu ATM, tiga buah router, dua spycam, dua alat bor, dua raket satu paspor dan uang tunai berbagai negara senilai Rp 500 juta.

"Raket itu digunakan untuk menutupi pemasangan alat di mesin ATM dan uang cash yang begitu banyak dikarenakan komplotan ini memang membayar semua transaksinya hanya dengan uang tunai," kata Victor. (idr/adk/jpnn)


BARESKRIM Polri mengungkap keberadaan jaringan internasional pembobol rekening nasabah asing, dengan modus menggandakan kartu ATM. Ini terjadi di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News