Agar OS Tidak Ikut PT Kurang Sukses Bersama

Agar OS Tidak Ikut PT Kurang Sukses Bersama
Agar OS Tidak Ikut PT Kurang Sukses Bersama
Mengapa tidak dilaksanakan di tahun pertama? Ada dua alasan. Pertama, problem utama PLN waktu itu (krisis listrik dan antre listrik) harus diselesaikan dulu. Kedua, saya belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Justru ketika seluruh karyawan dan OS all-out membenahi PLN itulah saya tahu: oh... ini persoalannya!

 

Persoalan utama OS, sepanjang yang saya rasakan, adalah perasaan gelisah akan ketidakpastian apakah tahun depan masih dipakai lagi atau tidak. Tentu soal besar-kecilnya gaji juga masalah, namun yang utama adalah ketidakpastian itu.

 

Persoalan lainnya adalah status. Mereka menginginkan status kekaryawanan yang jelas. Tidak sekadar menjadi tenaga cabutan. Tentu OS juga menginginkan jadi karyawan perusahaan induk, tapi yang lebih utama adalah status kekaryawanan itu, di mana pun tempatnya.

 

Perusahaan OS juga tidak bisa disalahkan begitu saja. Mereka tidak mau mengangkat OS sebagai karyawan tetap perusahaan lantaran ini: kontrak kerja perusahaan itu dengan BUMN hanya berlaku satu tahun. Kalau OS diangkat sebagai karyawan tetap, padahal tahun depan kontrak kerja outsourcing di sebuah perusahaan tidak diperpanjang, perusahaan OS tersebut mengalami kesulitan.

 

SELURUH direksi BUMN dapat tambahan tugas baru yang sangat rumit: memperbaiki sistem alih daya atau outsourcing (OS). Langkah ini dilakukan sambil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News