Agar Pasien Tak Lagi Gunakan Kobokan di Perut
jpnn.com - DOKTER Vicky S. Budipramana prihatin betul. Dia menyaksikan pasien kanker usus besar (kolon) terus bergelimpangan dengan kulit perut yang iritasi pada sebuah luka menganga.
Yang cukup menyedihkan adalah tatkala dia merawat pasien kanker kolon pada 2005 asal Surabaya. Sehabis operasi, bagian ujung usus besar pasien tersebut dibuat menjulur keluar lewat sebuah lubang di perut. Itulah yang disebut sebagai kolostomi. Lubang itu berfungsi untuk mengeluarkan feses tanpa melalui anus.
Karena itu, setiap pasien kolostomi akan dipasangi kantong penampung tinja yang bisa lepas-pasang. Kantong tersebut ditempelkan di sekitar kulit yang jadi pintu keluar kotoran itu.
Beberapa hari kemudian, Vicky melihat ada perubahan pada kulit yang ditempeli kantong tersebut. Kulit sekitar kolostomi itu merah, mengelupas, perih, dan mengalami iritasi. ’’Kondisinya buruk sekali,’’ kata Vicky. Belum lagi usus besar yang seharusnya menjulur keluar malah mendelep.
Setiap hari dokter asal Madura itu harus melihat si pasien menahan perih dengan luka yang menganga. Makin hari, dia makin tidak tega.
Iritasi pasien kian buruk lantaran perut mengeluarkan keringat yang bercampur cairan usus. Kulit pun lembap. Itu menjadi tempat subur bagi pertumbuhan kuman dan bakteri.
Saat dipasangi kantong kolostomi, setiap hari pasien harus pasang-lepas perekat kantong. Akibatnya, sebagian lapisan kulit ikut terkelupas, menempel pada perekat tersebut. Sekali lagi, iritasi makin menjadi.
DOKTER Vicky S. Budipramana prihatin betul. Dia menyaksikan pasien kanker usus besar (kolon) terus bergelimpangan dengan kulit perut yang iritasi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor