Agar Tak Mubazir, KPAI Minta Kemendikbud Tambah Kuota Umum untuk PJJ

Agar Tak Mubazir, KPAI Minta Kemendikbud Tambah Kuota Umum untuk PJJ
Retno Listyarti. Foto: dok/JPNN.com

Kalau kuota belajar minim pemakaiannya padahal kuotanya besar, maka hal ini perlu disiasati agar uang Negara dapat dioptimalkan membantu PJJ daring, jangan malah menguntungkan providernya.

"Maka KPAI minta Kemendikbud menambahkan kuota umum dan mengurangi kuota belajar. Hal ini untuk lebih memaksimalkan penggunaan bantuan kuota internet bagi pelaksanaan PJJ dan akan sangat membantu para siswa dan orangtua dalam PJJ secara daring," pinta Retno.

Dia juga mendorong sebaiknya provider mengeluarkan kartu yang khusus untuk pelajar dan fleksibel penggunaannya sesuai kebutuhan pembelajaran, sehingga kartu tersebut hanya digunakan untuk siswa dan tidak di perjual belikan.

"Akan lebih baik jika provider mengeluarkan kartu baru yang sudah aktf masa berlaku 1-3-6 bulan aktivasi provider dengan kuota khusus siswa, dengan demikian siswa dapat menggunakan kartu baru tersebut untuk belajar,” tutur Retno.

Hal itu menurut mantan kepala SMAN 3 Jakarta ini lebih efektif dibandingkan mengeluarkan paket belajar dari provider dan bisa diakses di aplikasi ataupun dial, namun semua masyarakat bisa membelinya. Pada akhirnya malah bukan khusus untuk siswa, tetapi justru bisa salah sasaran.

"Pembagian kartu bisa di salurkan ke sekolah, untuk pengambilannya dapat diwakili oleh orang tua siswa, dan digilir waktunya per hari agar tidak menimbulkan kerumunan dan semuanya dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan," tambahnya. (fat/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

KPAI berikan saran penggunaan anggaran Rp 7 triliun yang efektif untuk paket kuota internet.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News