Agus Gantung Diri karena Sering Dimarahi

Agus Gantung Diri karena Sering Dimarahi
Tewas gantung diri. Foto: Sony Polsek for Kalteng Pos

Setelah larut malam, akhirnya permainan selesai dan korban kembali pamitan ingin pulang ke rumah. Namun sudah tidak diketahui lagi keberadaannya.

“Kawan-kawannya merasa korban sudah berada dirumahnya dan tidak mengetahui lagi. Mereka merasa tidak ada yang aneh dan berjalan seperti biasa saja,” katanya.

Saat berada di rumah orang tuanya inilah, aksi nekat Agus membuat Syahrani terbangun. Pasalnya, Syahrani mendengar suara ayamnya ribut di gudang miliknya.

Awalnya ia biarkan begitu saja. Tetapi, semakin lama keributan tidak kunjung berhenti membuatnya terpaksa memeriksanya.

Masuk ke dalam gudang, ia dikejutkan dengan anaknya yang sudah tergantung pada tali yang diikat di atap.

“Saat itu korban masih dalam keadaan hidup sehingga talinya langsung diputus untuk menurunkan korban agar dibawa ke Pusksemas supaya mendapatkan pertolongan.

Begitu sampai di Puskesmas nyawa korban sudah tidak tertolong,” ujarnya.

Saking paniknya, ia melaporkan kepada warga sekitar dan ke Polsek Cempaga Hulu. Beberapa keluarga korban juga dimintai keterangan untuk mengetahui penyebab aksi nekat korban.

Dari informasi yang didapat Agus gantung diri diduga stress karena sering dimarahi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News