Agus Gumiwang Sebut Sektor Farmasi Contoh Aktual Ketergantungan Industri Pada Impor
Sektor farmasi menjadi contoh aktual. Ketergantungan terhadap impor bahan baku termasuk jenis obat untuk terapi Covi-19, ditambah dengan faktor panic buying, membuat obat terapi Covid-19 sempat menjadi barang langka dan mahal.
"Kita mesti bersaing dalam impor bahan baku obat dan obat jadi dengan banyak negara yang sama-sama membutuhkan," ujar Agus.
Agus menyebut dengan keanekaragaman hayati dan SDM yang dimiliki, Indonesia semestinya bisa mengembangkan industri yang kuat di sektor farmasi dan alat kesehatan.
"Kita mampu untuk itu. Kita sudah mengembangkan dan memproduksi beberapa obat modern asli Indonesia (OMAI) yang telah digunakan di beberapa negara di Eropa," tukas Menperin.
Agus juga mengatakan bahwa Indonesia sudah mampu membuat ventilator dan generator/konsentrator oksigen dalam negeri. Prototipenya sudah ada dan kini tengah menunggu hasil uji klinis untuk bisa diproduksi secara massal.
"Jika alat-alat kesehatan tersebut sudah bisa diproduksi, maka kemandirian industri alat kesehatan dan sektor kesehatan kita akan semakin kuat," pungkas Agus.
Agus juga berpesan meski ekhawatiran deindustrialisasi di Indonesia sepatutnya dijadikan alarm bahwa banyak hal harus dibenahi.
Di samping itu mendukung sektor industri pengolahan agar mampu berkembang dan berperan secara berkelanjutan bagi perekonomian nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui industri manufaktur Indonesia masih sangat bergantung pada impor, contohnya sektor farmasi.
- Wamendag Jerry: Kebijakan Proteksi Idealnya untuk Industri yang Kompetitif
- SGAR Bakal jadi Tonggak Penting Industri Aluminium dari Hulu sampai Hilir
- Kejar Target 2028 Bebas PCBs, KLHK dan UNIDO Bersiap Proyek Pengelolaan Fase 2
- Kemenperin Ungkap Penyebab Menumpuknya Kontainer di 2 Pelabuhan Besar Ini
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor