Agustinus Wibowo dan Petualangan Bertahun-tahun di Afghanistan

Lolos dari Perampokan, Pernah Ditawar Pria Homo

Agustinus Wibowo dan Petualangan Bertahun-tahun di Afghanistan
Agustinus Wibowo. Foto: ist/Agung Iskandar/Jawa Pos
Entah, sudah berapa kali Agus pulang ke Indonesia. Setelah petualangan panjang dia pada 2003 dan disambung 2005?2009 berakhir, Agus tinggal di Beijing, Tiongkok. Dia bekerja sebagai penerjemah di sebuah media setempat. Kepulangannya kali ini untuk meluncurkan buku keduanya berjudul Garis Batas. Buku pertamanya yang telah banyak beredar berjudul Selimut Debu.

Agus tinggal di Afghanistan selama dua periode. Periode pertama dia jalani pada 2003. Itu adalah masa ketika Taliban mulai rontok. Dia tinggal selama sekitar dua bulan. Kunjungan kedua lebih lama. Dia kembali datang ke negeri di Asia Tengah itu pada 2006 dan bablas tinggal selama tiga tahun.

Agus memang petualang tulen. Perjalanan ke negeri penuh konflik itu dia tempuh melalui jalan darat dari Beijing, Tiongkok. Dari Beijing, dia start pada 2005 dan sampai di Afghanistan pada 2007. Perjalanan panjang itu dia lakukan setelah lulus kuliah Computer Science di Tsinghua University, Beijing.

Sebelum sampai di negeri yang berbatasan dengan Pakistan itu, Agus mampir di Mongolia, Kazhakstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kirgisztan, dan India. Perjalanan itu sempat terhenti di India saat dia sakit hepatitis sampai opname di rumah sakit setempat. "Mata saya tiba-tiba kuning. Saya cari di internet, ternyata itu hepatitis. Saya merasa hopeless mau melanjutkan perjalanan saat itu. Tapi, banyak yang menyemangati saya untuk meneruskan perjalanan," kata lelaki asal Lumajang ini.

Agustinus Wibowo bisa disebut sebagai petualang langka asal Indonesia. Dia menjelajah daratan Asia Tengah, mulai dari Beijing, Tiongkok, hingga Afghanistan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News