Ahli Epidemiologi: Penyemprotan Disinfektan ke Jalan Tidak Bermanfaat, Kok Masih Dilakukan

jpnn.com, PEKANBARU - Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan ke jalan raya sebagai antisipasi terhadap lonjakan pandemi.
Ketua Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan mengatakan kegiatan itu tidak tepat.
"Penyemprotan disinfektan ke jalan tidak tepat karena manfaatnya kecil," kata Wildan Asfan Hasibuan, Senin (3/5).
Dia mengatakan harus ada upaya yang lebih intens terutama oleh satgas di tingkat desa/kelurahan dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang didukung oleh Satgas Kecamatan, dan kabupaten/kota.
Upaya tersebut harus berbasis mikro di tingkat RW atau Dusun untuk melaksanakan protokol kesehatan 5M, 3T, dan vaksinasi harus dilakukan secara bersamaan.
Menurut dia, penegakan hukum yang lebih tegas adalah yang diperlukan terutama bagi warga yang mengabaikan protokol kesehatan.
"Satgas provinsi perlu mendukung logistik, personel, pembiayaan, dan bimbingan teknis," ujarnya.
"Sekali lagi harus didukung dengan penegakan hukum. Kita tidak ingin Riau menjadi seperti India. Upaya maksimal sampai dengan 17 Mei atau setelah lebaran akan menunjukkan kita berhasil atau gagal mengendalikan COVID-19 di Riau," lanjut Wildan.
Ketua Ahli Epidemiologi mengkritisi Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Riau yang melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan ke jalan.
- Sindikat Pemalsuan KTP Terungkap, Orang Dalam Disdukcapil Terlibat
- Ultimatum Menko Polkam: Jangan Sampai Karhutla Terjadi di Riau
- Pria Terjatuh Dari Flyover SKA Pekanbaru, Begini Kronologinya
- Menhut Tinjau Satwa di PPS Riau Kerja Sama Yayasan Arsari Djojohadikusumo
- Dihadiri Menteri & Kapolri, Jambore Karhutla 2025 Resmi Dibuka
- Ke Riau, Menhut Raja Antoni Disambut Proses Adat Tepuk Tepung Tawar