Ahli yang Sebut Mirna Tewas Bukan karena Sianida Itu Ternyata...

Ahli yang Sebut Mirna Tewas Bukan karena Sianida Itu Ternyata...
Ahli Patologi Forensik Prof Dr Beng Ong bersaksi pada sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Senin (5/9). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengacara Jessica Kumala Wongso menghadirkan saksi ahli Patologi Forensik dari Universitas Queensland, Australia, Beng Beng Ong, dalam sidang perkara kematian Wayan Mirna Salihin.

Dalam keterangannya, Beng memandang bahwa bukti yang ada sangat dangkal untuk menyimpulkan Mirna tewas karena sianida. Terlepas dari itu, apa latar belakang Beng?

Sebelum memberi keterangannya, Beng menjelaskan pengalaman kariernya di bidang patologi forensik. 

Dia mengaku sudah ribuan kali melakukan autopsi. Soal autopsi berkaitan kriminal, Beng sudah menangani 2.500 jenazah.

"Jenis pekerjaan utama saya adalah melakukan pemeriksaan post mortem atau pemeriksaan setelah kematian. Saya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 2.500 kasus. Selain pekerjaan autopsi, saya adalah seorang pemeriksa untuk Royal College Pathology Australia," ujar Beng melalui penerjemahnya di PN Jakarta Pusat, Senin (5/9).

Sepak terjang Beng lainnya ialah salah satu tim pengkaji ulang jurnal forensik. Dia juga mengaku sering dipanggil untuk datang ke sejumlah negara untuk menangani kasus kriminal.

"Dan saya juga berada dalam Mahkamah Internasional untuk bidang patologi. Sekurang-kurangnya dua kali pernah dikirim ke luar negeri, pertama ke Cosovo, kedua di Bali Indonesia," kata Beng Ong.

Di Bali, Beng terlibat sebagai patolog tragedi Bom Bali I. Beng diutus polisi Australia untuk mengidentifikasi jenazah WN Australia dan mengidentifikasi kematian korban.

JAKARTA - Pengacara Jessica Kumala Wongso menghadirkan saksi ahli Patologi Forensik dari Universitas Queensland, Australia, Beng Beng Ong, dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News