Ahmad Basarah Heran Masih Ada yang Memperdebatkan Hari Lahir Pancasila

Ahmad Basarah Heran Masih Ada yang Memperdebatkan Hari Lahir Pancasila
Ahmad Basarah. Foto: Humas MPR RI

Baginya, pemahaman sejarah Pancasila yang bersumber dari maksud para pendiri bangsa adalah metode dan pedoman  bangsa Indonesia dalam memahami makna falsafah yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.

“Jadi, bukan pemahaman yang dimaksud oleh rezim tertentu, suatu golongan tertentu, atau kelompok tertentu atau individu,” tukas Basarah.

Dia menekankan untuk jadi satu ideologi yang hidup di tengah bangsanya, Pancasila setidak-tidaknya memiliki tiga syarat. Basarah menjelaskan syarat pertama adalah Pancasila harus diyakini rasionalitas kebenarannya. 

“Bangsa Indonesia seluruhnya meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila adalah seperangkat nilai-nilai kebenaran. Oleh karena itu,  nilai-nilai kebenaran itu diyakini dapat mengantarkan rakyat dan bangsa Indonesia sampai pada tujuan bernegaranya,” urai Basarah.

Kedua, setelah diyakini kemudian harus dihayati dan dipahami. Agar bisa mencapainya, tentu harus mempelajari Pancasila seutuhnya  sesuai yang dirumuskan dan disepakati oleh pendiri bangsa. 

Kalau Pancasila sudah diyakini rasionalitasnya, bangsa Indonesia mempunyai kepercayaan, memiliki keyakinan dan kemudian dipelajari, dipahami dan dihayati, barulah Pancasila kemudian dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara. 

“Dengan demikian, Pancasila akan menjadi ideologi yang hidup dan bekerja di tengah-tengah masyarakatnya sendiri,” pungkas Basarah yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut. (boy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah merasa heran karena masih ada yang memperdebatkan Hari Lahir Pancasila. 


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News