Ahmad Farhan Hamid Dianggap Penyamun

Jadi Pimpinan MPR Tanpa Restu DPD

Ahmad Farhan Hamid Dianggap Penyamun
Ahmad Farhan Hamid Dianggap Penyamun
JAKARTA - Pengamat politik Yudi Latif menyebut terpilihnya Ahmad Farhan Hamid sebagai Wakil Ketua MPR ibarat seorang penyamun. Yudi menuding anggota DPD asal Aceh itu telah menggunakan kesempatan untuk merampok kekuasaan.

"Bagaimana itu koq penyamun bisa lolos jadi pimpinan MPR, di saat DPD tengah memproses siapa diantara anggotanya yang akan disepakati untuk jadi Wakil Ketua MPR," kata Yudi Latif, dalam diskusi kenegaraan di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/10). Hadir pula dalam diskusi itu antara lain anggota DPD, John Pieris dan pakar hukum Tata Negara Irmanputra Sidin,

Hakekat pimpinan MPR, kata Yudi Latif, adalah representatif keterwakilan dari dua lembaga legislatif yakni DPR dan DPD. Namun problemnya saat ini, ternyata ada anggota DPD yang menjadi pimpinan MPR tanpa persetujuan dari institusinya. "Itu penyamun namanya," kata Yudi Latif mengulanginya.

Dijelaskannya, aspirasi DPD terhadap komposisi kepemimpinan di MPR itu berupa permintaan agar dua dari lima pimpinan MPR itu berasal dari kelompok DPD. Namun yang terjadi justru jauh dari aspirasi mereka. "Paripurna MPR malah mengangkat Farhan Hamid jadi Wakil Ketua MPR tanpa adanya persetujuan dari hasil Paripurna DPD. Artinya, selain tidak memenuhi hakekat, paripurna MPR secara bersama-sama juga turut menjadi penyamun," ujar Yudi.

JAKARTA - Pengamat politik Yudi Latif menyebut terpilihnya Ahmad Farhan Hamid sebagai Wakil Ketua MPR ibarat seorang penyamun. Yudi menuding anggota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News