Ahmad Syaikhu Bertemu Prabowo Subianto, Bahas Persoalan Bangsa hingga Peremajaan Alutsista

Ahmad Syaikhu Bertemu Prabowo Subianto, Bahas Persoalan Bangsa hingga Peremajaan Alutsista
Presiden PKS Ahmad Syaikhu didampingi Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy, dan jajaran PKS bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan jajaran dalam Silaturahmi Kebangsaan, Selasa (4/5). Foto: Istimewa.

jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melanjutkan Silaturahmi Kebangsaan dengan bertandang ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Selasa (4/5).

Presiden PKS Ahmad Syaikhu didampingi Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy dan sejumlah elite PKS bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan jajaran.

"Pada Silaturahmi Kebangsaan PKS dan Gerindra, didiskusikan bebagai persoalan bangsa," kata Habib Aboe Bakar Al Habsy, Selasa (4/5).

Dia menjelaskan dalam pertemuan itu, PKS mengungkapkan duka mendalam atas insiden kapal selam milik TNI AL KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Pulau Bali, kepada Prabowo yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

Menurut Habib Aboe, PKS mendorong peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) agar pertahanan makin kuat.

"Selain itu, PKS juga mendorong adanya peningkatan kesejahteraan TNI, sehingga SDM pertahanan kita akan makin baik," kata anggota Komisi III DPR RI itu.

Lebih lanjut Habib Aboe menuturkan persoalan separatisme dan terorisme juga menjadi pokok bahasan yang diperbincangkan dalam pertemuan PKS dan Partai Gerindra tersebut.

"PKS memberikan dukungan penuh dalam upaya penanganan separatisme dan terorisme yang ada di Indonesia," ungkap ketua Mahkamah Kehormatan DPR RI itu dalam siaran persnya.

PKS, lanjut Habib Aboe, juga merasa prihatin adanya Islamophobia. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa PKS menolak segala tindakan yang menstigma Islam dan umat muslim dengan radikalisme dan terorisme. (boy/jpnn)


Silaturahmi Kebangsaan PKS berlanjut ke Partai Gerindra. Ahmad Syaikhu dan Prabowo Subianto bertemu membahas persoalan bangsa, hingga peremajaan alutsista.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News