Ahok Bimbang, Ganjil Genap Mungkin Dibatalkan

Ahok Bimbang, Ganjil Genap Mungkin Dibatalkan
Ahok Bimbang, Ganjil Genap Mungkin Dibatalkan
"Ganjil genap hanya menguntungkan salah satu pihak. Ada juga, orang beli mobil lebih banyak," tegasnya.

Lebih lanjut, Ahok juga mengkritik Ditlantas Polda Metro Jaya yang sudah mempersiapkan fasilitas loket penukaran pelat agar pemilik kendaraan bisa menukarkan kendaraan. Ahok menilai langkah Ditlantas terlalu tergesa-gesa. "Itu hak polisi dong. Kalau polisi sudah mulai tukar, maka kita makin lama kajiannya," terangnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta ganjil genap diyakini bisa mengurai kemacetan di Jakarta hingga 40 persen. Terutama di jalan-jalan protokol. Kini kendaraan yang melintas mencapai 262.313.31 unit per jam. Bila sistem ini berjalan, diprediksi jumlahnya akan berkurang menjadi 121.567.28 unit. Setiap satu jam jumlah kendaraan pribadi yang beredar berkurang 140.746.02 unit dengan kondisi itu, mobil atau motor bisa melaju sampai 41,2 km per jam yang sebelumnya hanya 20,8 km per jam. (wok)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, makin bimbang memutuskan penggunaan sistem ganjil genap, dalam penanganan kemacetan di Ibukota.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News