Ahok Sebaiknya Kerja, Djarot yang Bicara

jpnn.com - JAKARTA – Pendiri lembaga Kedai Kopi, Hendri Satrio memprediksi demo 2 Desember 2016 kemungkinan terjadi karena adanya komunikasi yang tidak tuntas, terkait kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama.
“Demo 212, mungkin saja ada komunikasi yang tidak tuntas,” katanya dalam diskusi Ahok Effect di Jakarta, Sabtu (19/11).
Hendri juga menilai ada beberapa pernyataan di publik yang menyebut bahwa kasus ini merupakan masalah intoleransi.
“Saya lihat bukan masalah intoleransi,” katanya.
Menurut dia, di tengah Presiden Joko Widodo tengah berupaya menenangkan situasi, Ahok malah kembali mengeluarkan statemen panas.
Yakni, mempertanyakan apakah masyarakat yang demo pada 4 November 2016 dibayar Rp 500 ribu.
“Jokowi tenangkan situasi, Ahok statemen lagi, panas lagi,” ujarnya.
Karenanya, Hendri berpendapat sebaiknya Ahok menggunakan strategi kerja, kerja, kerja saja. Biarkan yang berbicara di publik itu pasangannya di pilkada DKI Jakarta Djarot Saipul Hidayat.
JAKARTA – Pendiri lembaga Kedai Kopi, Hendri Satrio memprediksi demo 2 Desember 2016 kemungkinan terjadi karena adanya komunikasi yang tidak
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- Chaidir Minta Peserta Seleksi PPPK tak Tergoda Rayuan Oknum yang Menjanjikan Kelulusan
- Pemprov Jateng: PLTS Off-Grid Bebas Dipasang Mandiri Tanpa Tergantung PLN
- Vasektomi Menjadi Syarat Penerima Bansos Berpotensi Pidana