Ahok Seharusnya Lakukan Pembinaan & Pembenahan di Internal Pertamina, Bukan Malah Buat Gaduh
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron turut menyoroti pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melalui video di akun YouTube POIN.
Herman menilai pernyataan Ahok tersebut tidak pada tempatnya.
Menurut Herman, sesuai UU seharusnya Ahok melakukan pembinaan dan pengawasaan kepada direksi, sesuai kewenangannya yang melekat.
“Dengan kewenangan tersebut, Ahok harusnya bisa membuat Pertamina bisa lebih efisien, transparan, akuntabel, dan kontributif bagi negara,” jelas Herman, Rabu (16/9).
Karena itu, sambung Herman, memang tidak semestinya Ahok melakukan pencitraan di ruang publik, dengan ‘menyerang’ institusinya sendiri. Bahkan menurut Herman, pernyataan Ahok melalui video justru membuat kegaduhan dan akhirnya menjadi perdebatan yang tidak bermanfaat.
Seharusnya jika Ahok menilai ada persoalan yang tidak sesuai di Pertamina, maka sebagai komisaris utama bisa memberi teguran tertulis dan bahkan intervensi terhadap kinerja direksi.
“Tetapi ini kan tidak, yang dilakukan Ahok justru membuat kegaduhan. Apalagi sampai menembak Kementerian BUMN,” tegas Herman.
Menurut Herman, kalaupun Ahok menemukan sesuatu yang dianggap menyimpang di Pertamina, harusnya dilakukan melalui mekanisme yang ada. Misalnya dengan melaporkan ke aparat penegak hukum.
Kalaupun Ahok menemukan sesuatu yang dianggap menyimpang di Pertamina, harusnya dilakukan melalui mekanisme yang ada.
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Pertamina Menjalin Kerja Sama dengan Polri untuk Publikasi dan Edukasi Masyarakat
- Sean Gelael Menang di FIA WEC 2024 Bukti Komitmen Pertamina Dukung Atlet Mendunia
- Pertamina Gandeng Perempuan Pelaku UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
- Satgas RAFI 2024 Resmi Ditutup, Pertamina Apresiasi Sinergi dari Semua Pihak