AHY Belum Laku, Gatot Paling Cawapres, Lukman Jadi Pengganti Puan Saja

AHY Belum Laku, Gatot Paling Cawapres, Lukman Jadi Pengganti Puan Saja
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah nama mulai dimunculkan ke publik untuk meramaikan bursa calon presiden pada Pemilu 2019 mendatang. Nama yang kian menonjol sebagai calon penantang Joko Widodo maupun Prabowo Subianto adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gatot Nurmantyo.

Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing punya analisis soal kans AHY ataupun Gatot. Emrus mengatakan, kans AHY sebenarnya sangat kecil untuk bisa meraup dukungan pada Pilpres 2019.

Menurut Emrus, Pilkada DKI 2017 sudah menjadi bukti bahwa AHY yang mengantongi 17 persen suara pemilih di Jakarta masih belum begitu diterima publik. “Jadi dengan sampling DKI Jakarta sebagai barometer, membuat AHY sangat sulit memenangkan pilpres," kata Emrus, Jumat (14/7).

Bagaimana dengan peluang Gatot? Emrus menyebut peluang petinggi TNI kelahiran Tegal itu masih belum bisa menandingi popularitas Jokowi ataupun Prabowo.

"Kalau RI 1, beliau (Gatot) akan kesulitan menghadapi dua kompetitor beliau yang masih kuat yakni Prabowo dan Joko Widodo. Terlebih lagi Prabowo yang ketokohannya di militer masih kuat," paparnya.

Karena itu Emrus menyarankan ke Gatot agar mengambil posisi untuk calon wakil presiden saja. Apalagi, sampai saat ini belum ada partai yang terlihat berminat mengusung Gatot.

Lebih lanjut Emrus,  mengatakan komposisi sipil-militer memang harus berdampingan. Hal itu  akan jauh lebih baik untuk  pemimpin Indonesia 2019.

Apalagi era globalisasi membuat interaksi antarnegara makin deras. "Perlu pemimpin berani dan tegas menghadapi itu," katanya.

Sejumlah nama mulai dimunculkan ke publik untuk meramaikan bursa calon presiden pada Pemilu 2019 mendatang. Nama yang kian menonjol sebagai calon

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News