AHY Sebut Penundaan Pemilu Pemufakatan Jahat untuk Melanggengkan Kekuasaan

AHY Sebut Penundaan Pemilu Pemufakatan Jahat untuk Melanggengkan Kekuasaan
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di acara pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/3). Foto : Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

“Cuma 10,3 yang setuju, itu pun mungkin dibayar. Alasan penundaan pemilu karena Covid-19 belum berakhir, pemulihan ekonomi, atau pembangunan IKN, apapun alasannya 70 sekian persen tidak setuju,“ kata AHY lagi.

Dia juga mempertanyakan kesahihan penundaan pemilu secara konstitusional.

Jika dilakukan perubahan konstitusi, justru mengkhianati reformasi.

Sebab, langkah tersebut juga sama saja dengan mempermainkan konstitusi.

“Konstitusi memang bukan kitab suci, tetapi jangan juga dipermainkan. Kalau direkayasa sedemikian rupa untuk melanggengkan kekuasaan, ini yang tidak benar,” tegasnya kembali.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengaku menyimpan data yang menyatakan rakyat tidak tertarik dengan pelaksanaan Pemilu 2024.

Politikus Partai Golkar itu mengeklaim banyak rakyat yang menginginkan urusan ekonomi lebih diperhatikan pemerintah era Presiden Joko Widodo.

Luhut bahkan mengeklaim rakyat yang tidak tertarik dengan pelaksanaan Pemilu 2024 itu berasal dari beberapa parpol. (mcr4/jpnn)


Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut penundaan pemilu merupakan pemufakatan jahat untuk melanggengkan kekuasaan


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News