AI di Ngawi

Oleh Dahlan Iskan

AI di Ngawi
Dahlan Iskan.

Negara miskin, kalau pandai memanfaatkannya, akan bisa menyalip di tikungan. Mengejar negara kaya.

Namun saya tetap ingat tanaman jagung. Bagaimana agar petani miskin bisa panen jagung di bulan November atau Desember. Di saat paceklik jagung. Agar penghasilan petaninya naik dua kali lipat.

Empat siswa yang berunding di bawah pohon itu memberi tanda. Sudah berhasil merumuskan caranya.

Kata kuncinya adalah air. Sikap lama menyerah kepada alam harus berubah. Biaya mencari air lebih kecil dari meningkatnya hasil penjualan.

Ada pula ide intensifikasi. Saat jagung sudah tua, segeralah daun dan batang atasnya dipangkas. Sambil menunggu buah jagungnya kering di pohon benih baru sudah bisa ditanam. Cara ini bisa membuat panen maju tiga minggu.

Saya usul agar keempat siswa itu langsung diluluskan. Hasil rumusan mereka begitu bagusnya. Hanya setengah jam. Berunding di bawah pohon.

Semua itu karena mereka berpikir. Membiasakan berpikir itulah tugas guru. Agar pekerjaan guru tidak diserobot AI di masa depan.(***)


Membiasakan berpikir itulah tugas guru. Agar pekerjaan guru tidak diserobot AI di masa depan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News